Resume Seminar Pemetaan Turats dan Peran Maktabah dalam Peradaban Islam




Peserta antusias mendengarkan materi 


Oleh: Azhar Ahmad Falahan, Staf PMIK 2017-2018 

Assalamualaikum, wr, wb. 

Alhamdulillah tepat pada hari Jum’at (3/11/2017) PMIK mengadakan acara seminar dengan judul “Pemetaan Turast dan Peran Maktabah dalam Peradaban Islam.” Acara yang dihadiri mayoritas anak baru ini diselenggarakan di Aula PMIK tepatnya di Wisma Nusantara lantai 4. Dalam acara ini, staf PMIK turut mengundang pemateri yang luar biasa mumpuni dalam bidangnya, mereka adalah Ustadz Nasrullah dengan tema “Turast dan Perananya”, lalu dilanjutkan oleh Ustadz Agung Saputro dengan tema “Pemetaan Keilmuan Islam”, dan ditutup oleh Ustadz Ahmad Saeful Millah dengan tema “Peran Maktabah dalam Peradaban Islam.” Acara dimulai dengan sambutan ketua panitia, dalam sambutannya sosok yang sering disapa Bung Bagus ini menyampaikan bahwa membaca layaknya bernafas, jadi membaca bukanlah hobi melainkan kebutuhan layaknya kebutuhan tubuh ini. 

Lanjut ke inti acara, materi pertama di sampaikan oleh Ustadz Nasrullah dengan tema “Turast dan Perananya” ada beberapa point penting yang ditulis oleh moderator ialah : 

➢ Definisi turast menurut syekh Ali Jum’ah adalah produk peninggalan yang dipersembahkan kepada manusia berupa tulisan, rekaman selama seratus tahun sebelum zaman ini, definisi ini selaras dengan perundang-undangan turast. 

➢ Di awal peradaban Yunani orang-orang mengajarkan falsafah atau ilmu melaui lisan (syafahi) karena mereka takut ketika disampaikan dengan tulisan (uslub) khawatir akan jatuh pada orang yang tidak berhak, lalu Plato menyampaikannya dengan tulisan agar orang-orang setelahnya bisa mempelajari ilmu-ilmunya meskipun banyak kalangan yang menentangnya. 

➢ Tradisi tulis menulis dalam Islam dimulai sejak awal mula turunnya wahyu Al-Quran dan As-Sunnah, ketika itu ilmu-ilmu masih dalam tahap malakah (kemampuan yang ada dalam diri para ulama) maka di abad ke 2 s/d 3 H ilmu itu mulai berkembang dan mulai sempurna pada abad ke 4 s/d 5 H seperti Ulumul Hadist, Nahwu, Ilmu Kalam dan sebagainya. Kemudian mulai dikemas pada masa setelah runtuhnya baghdad sekitar abad 6 s/d sekarang dalam tahap ini para ulama melaksanakan tugasnya yaitu menatanya menjadi Matn. Ketika matn sulit dipahami oleh generasi setelahnya maka para ulama di zamannya kembali melaksanakan tugasnya yaitu menjelaskannya dalam bentuk Syarh. Ketika Syarh sulit dipahami oleh generasi setelahnya maka para ulama di zamannya kembali melaksanakan tugasnya yaitu menjelaskannya dalam bentuk Hasiyah lalu Taqrirat hingga saat ini. 


➢ Peran terpenting Turast dalam Islam ialah sebagai jalan untuk memahami Al-Quran dan As-Sunnah. 

➢ Bagaimanakah cara berinteraksi dengan turast? Tentu ada adab sebelum dan sesudahnya, di antaranya ialah: 
o Tartibul Ulum, urutan prioritas dalam mempelajari ilmu, mempelajari ilmu-ilmu dasar terlebih dahulu. Misalnya, mempelajari bahasa arab dahulu sebelum mempelajari kitab turast. 
o Tartibul Kutub, tertib mempelajari disiplin ilmu sesuai tingkatan; tingkat pemula, menengah, dan akhir. 
o Tartibul Naskh atau proses penyalinan buku asli/manuskrip ke buku copy, sebab perlu diketahui sering terjadi beberapa kesalahan dalam proses ini, solusinya mencari muhaqqiq yang masa hidupnya kenal dekat dengan muallif (penulis buku). 
o Doa, karena mendoakan muallif-pun termasuk adab dalam berinteraksi dengan turast. 
o Mengulang-ngulang pelajaran dan hafalan sangatlah efektif untuk menancapkan pemahaman. 

Acara dilanjutkan oleh pemateri kedua yaitu Ustadz Agung Saputro, Lc yang menjelaskan “Pemetaan Keilmuan Islam” berikut beberapa point penting yang ditulis oleh moderator: 

Ulama berselisih pendapat dalam Pembagian Ilmu dalam Islam, namun kita ambil sisi universalnya, yaitu pembagian ilmu menurut hukumnya:
1. Ilmu Fardhu A’in ( فرض عين)
➢ ما يتوقف عليه صحة اإليمان
➢  ما يكون به صالح القلوب
➢ ما يتلبس به من األحكام الشرعية في الحال

2. Fardhu Kifayah ( فرض كفاية )
➢ Syar’iyah
     o Ulumul Masadir المصادر علوم
        • Al-Quran القران
        • As-Sunah السنة
     o Ulumul Maqosid المقاصد علوم
        • Aqidah
        • Fiqh
        • Akhlaq/Tasawuf
     o Ulumul Alat/Wasail )الوسائل )اآللة علوم
        • Nahwu
        • Sharaf
        • Balagah
        • Istiqoq
        • Mantiq
        • Usul FIqh
     o Ulumul Tatimmat/Pelengkap التتمات علوم
        • Mustalahat
        • Tarikhul Ulum
        • Tarajum/Biografi
        • Tarikh Tasyri
➢ Ghairu Syar’iyah
     o Kedokteran
     o Cocok Tanam
     o Industri
     o Dan sebagainya

3.  Mustahab ialah yang membahas semua detail tentang Ulum Syari’yah.

4.  Mubah ialah semua yang membahas detail tentang Ulum Ghairu Syari’yah.

5. Makruh seperti syiir-syiir yang melalaikan dan tidak mengandung manfa’at, atau ilmu-ilmu yang menurut pandangan syariat lebih baik ditinggalkan karena jikalau dipelajari hanya menghabiskan waktu.


Baca juga: KUNJUNGAN MAHASISWI MESIR PUSKIN KE PMIK

6. Haram seperti Sihir dan lain-lainya.

Tambahan dari sesi tanya jawab, adakah pembagian ilmu dari segi lain selain pembagian yang ada di atas tadi? Jawaban : menurut Syekh Usamah Syyid Al-Azhary ada pembagian ilmu yang lebih universal yang mencakup 4 ranah; Sains (Tabi’ah), Metafisika (Maa-Waraa’a-Tabi’ah), Humaniora (Insaniy), Ilmu yang bersumber dari kitab suci seperti Taurat, Injil, dari Al-Quran. Dari Al-quran inilah meluas ke pembahasan di atas.

Pembahasan setelahnya dilanjut oleh pemateri ketiga yaitu Ustadz Ahmad Saeful Millah dengan tema “Maktabah dan Perannya dalam Peradaban Islam” dalam pembukaannya beliau menyampaikan bahwa maktabah adalah salah satu tempat yang terzalimi, mengapa demikian? Kita simak pembahasan beliau di bawah ini, lalu beliau membagi pembahasan tentang Pusat Peradaban Ilmu Islam pada masa Keemasannya menjadi tiga tempat:

1. Baghdad (Abbasiyah) dengan perpustakaannya Darul Hikmah, perpustakaan terbesar dan termasyhur yang dibangun pada masa pemerintahan Harun Ar-Rosyid. Salah satu ulama terkemuka ketika itu ialah Khatib Al-Baghdadi yang menuliskan karya monumental yaitu “Tarikh Baghdad” buku yang menceritakan ulama-ulama di zamannya, disebutkan bahwa ada 7831 ulama yang berasal dari Baghdad pada masa itu.

2.  Mesir, negeri ini menjadi tempat hijrah para ulama dari dua kota yaitu Baghdad dan Andalusia, pasca invansi bangsa Mongol di Iraq dan pengusiran umat Islam di Spanyol. Di negeri inilah para ulama besar mulai merintis kembali nilai-nilai khazanah Islam yang sebagian telah lenyap di dua negeri tadi.

3.  Andalusia, pada tahun 92 H – 897 H Islam bertengger di negeri ini tidak kurang 8 abad lebih, dari sekian maktabah yang terzalimi maka maktabah Andalusia lah yang paling terzalimi di antara maktabah-maktabah lain, mengapa? Karena ribuan manuskrip-manuskrip dari maktabah ini dipelajari oleh orang-orang orientalis di antaranya di Berlin, Amsterdam, Den Haag, dan lain-lain.

Salah satu karya ulama yang membahas tentang maktabah di "تاريخ األندلس من الفتح dan" اثر العرب واالسالم فى نهضة األوروبية" ialah Andalusia "السقوط الى karya Dr. Raghib As-Sirjani, maktabah di Andalusia ini bisa disebut نواة atau benih kebangkitan eropa, darinya salah seorang orientalis bernama Dozzy yang cukup objektif dalam penilaiannya pernah mengatakan: “Eropa tidak mungkin bangkit tanpa adanya maktabah di Andalusia.”

Kenapa masyarakat Andalusia giat mendirikan maktabah?
➢ Kecintaan terhadap Ilmu, lalu menjaganya dengan menulisnya di buku, lalu menjaga buku dengan mendirikan maktabah.
➢ Maktabah menjadi lembaga khusus yang menaungi pendidikan secara sistematis.
➢ Menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi, di antara antusias khalifah terhadap ilmu ia sering memberikan upah bagi para penulis, bahkan ada sebagian penulis yang melelang bukunya dengan harga tinggi, dari situlah lahir berbagai macam karya-karya yang nantinya membutuhkan maktabah.
➢ Pada kala itu buku-buku dan maktabah merupakan trend tersendiri atau bisa dibilang kebutuhan pokok, adalah sebuah aib jikalau tidak ada maktabah di suatu rumah bahkan di rumah orang miskin pun terdapat maktabah di dalamnya.
➢ Dahulu ketika orang ingin membeli makanan tiba-tiba terkesima dengan melihat buku maka ia gunakan uang itu tuk membeli buku bukan membeli makanan, nah kita?
➢ Seorang orientalis wanita pernah berkata: bahwa di setiap gang di Andalusia terdapat sebuah maktabah.
➢ Dahulu khalifah Al-Hakam sang pemilik maktabah terbesar kala itu pernah mengadakan sayembara bagi kedua putranya yaitu Naser dan Abdullah untuk mengumpulkan buku-buku, konon sang khalifah merasa istananya yang besar terasa sempit dikarenakan koleksi bukubukunya dan pada suatu kesempatan khalifah memindahkan bukubukunya ke ruangan baru. Untuk memindahkan koleksi bukunya diperlukan waktu 6 bulan oleh para pekerja yang setiap harinya bekerja, pada akhir sayembara sang khalifah dan putranya Abdullah meninggal maka jadilah Naser sebagai pengoleksi maktabah terbanyak saat itu.

Di antara peran-peran maktabah dalam peradaban Islam ialah:
1. Membentuk ulama yang kompeten,
2. Menyambung sisilah keilmuan,
3. Menjaga tradisi keilmuan Islam,
4. Memupuk persatuan bangsa,
5. Memperbaiki hubungan politik,
6. Memperkuat toleransi.

الحضارة االسالمية حضارة الكتب والمكتبة

Ada sebuah konklusi yang terdiri dari dua premis berikut ini:

 فلا حضارة  بغير علم
 ولا علم بغير كتب ومكتبة
 فلا حضارة بغير كتب ومكتبة

Insyaallah PMIK kembali hadir ditengah aktifitas Masisir setiap hari Ahad s/d Kamis jam 13.00 s/d 18.00 CLT, bertempat di Wisma Nusantara lt 4 Raba Adaweya, Nasr city.







Staff dan Panitia


peserta putra dalam seminar Pemetaan Turast dan Peran Maktabah dalam Peradaban Islam


Peserta putri pada seminar Pemetaan Turast dan Peran Maktabah dalam Peradaban Islam
Previous
Next Post »