"Resensi Kitab Maqolaat Al-Islaamiyyiin Wakhtilaafil Mushalliin"

Nama kitab: Maqolaat al-Islaamiyyiin Wakhtilaafil Mushalliin
Penulis: Imam Abu Hasan Al-Asy'ari
Muhaqqiq: Hellmut Ritter
Jilid: 1 Jilid

Biografi penulis:
Nama: Basyar Ishaq Bin Salim Bin Isma'il Bin Abdullah Bin Musa Bin Bilal Bin Abi Burdah Bin Abi Musa Abdullah Bin Qois Al-Asy'ari. 
Imam Al-Asy'ari lahir tahun 260 H/873 M dan wafat pada tahun 324 H/935 M. Al-Asy'ari lahir di Basrah, namun sebagian besar hidupnya di Baghdad. pada waktu kecilnya ia berguru pada seorang Mu'tazilah terkenal, yaitu Al-Jubbai, mempelajari ajaran-ajaran Muktazilah dan mendalaminya. Aliran ini diikutinya terus sampai berusia 40 tahun. Namun, pada tahun 912 M. Imam Al-Asy’ari mengumumkan keluar dari paham Mu'tazilah, dan mendirikan teologi baru yang kemudian dikenal sebagai Asy'ariah. Keputusan beliau untuk keluar dari Mu’tazilah tentu menuai banyak komentar, ada yang mendukung dan ada pula yang mencelanya. Namun demikian, beliau tetap konsisten dengan manhaj dakwahnya hingga dampaknya masih bisa kita rasakan hingga kini. 

Diantara karangan-karangan buku beliau adalah Maqalat al-Islamiyyin, Al-Ibanah 'an Ushulid Diniyah, Al-Luma’, Idhāh al-Burhān fi ar-Raddi 'ala az-Zaighi wa ath-Thughyān, Tafsir al-Qur'ān (Hāfil al-Jāmi'), Ar-Radd 'ala Ibni ar-Rāwandi fi ash-Shifāt wa al-Qur'ān, Al-Fushul fi ar-Radd 'ala al-Mulhidin wa al-Khārijin 'an al-Millah, Al-Qāmi' likitāb al-Khālidi fi al-Irādah, Kitāb al-Ijtihād fi al-Ahkām, Kitāb al-Akhbār wa Tashhihihā, Kitāb al-Idrāk fi Fununi min Lathif al-Kalām, Kitāb al-Imāmah, At-Tabyin 'an Ushuli ad-Din, Asy-Syarhu wa at-Tafshil fi ar-Raddi 'ala Ahli al-Ifki wa at-Tadhlil, Al-'Amdu fi ar-Ru'yah, Kitāb al-Maujiz, Kitāb fi Khalqi al-A'māl, Kitāb ash-Shifāt, Kitāb ar-Radd 'ala al-Mujassimah, An-Naqdh 'ala al-Jubbā'i, An-Naqdh 'ala al-Balkhi, Jumal Maqālāt al-Mulhidin, Kitāb fi ash-Shifāt, Adab al-Jidal, Al-Funan fi ar-Raddhi 'ala al-Mulhidin, An-Nawādir fi Daqaiqi al-Kalām, Jawāz Ru'yat Allah bil Abshār, Risālah ila Ahli Ats-Tsughar.


Al-Imam Abul Hasan Al-Asy'ari wafat pada tahun 324 H. dan sungguh ketika itu para Ulama' Ahlus Sunnah Wal Jama'ah sangat bersedih, sedangkan orang-orang Ahli Bid'ah sangat senang dengan Wafatnya Al-Imam Abu Hasan Al-Asy'ari.


Biografi muhaqqiq:
Hellmut Ritter (27 Februari 1892 - 19 Mei 1971), Seorang orientalis Jerman terkemuka yang mengkhususkan diri dalam bahasa Arab, Persia, dan Turki, dan otoritas pada ritual Sufi dan keyakinan mysticical. Anak seorang pendeta Protestan. Ia cukup sukses dalam karirnya, Ia pernah dikirim sebagai militer dalam ekspansi perang dunia pertama ke Irak, Palestina dan Iran. Ia juga pernah menjadi asisten dosen di Hamburg University Jerman, dan menjadi peneliti dalam sastra-sastra Arab dan Yunani kuno.


Tapi karir akademisnya di Jerman secara efektif berakhir pada tahun 1925 ketika ia dihukum karena homoseksualitas. Pada awal 1926 ia pun pergi ke Istanbul, Turki. Kekayaan Turki akan naskah kuno membuatnya sadar akan kekayaan sastra dunia yang masih tersembunyi dalam bentuk tulisan-tulisan dan peninggalan yang berharga. Ritter mulai bangkit dari keterpurukannya dan menyibukan dirinya dalam meneliti naskah kuno di Istanbul hingga menjadi kepala dari Jerman orientalis Society di Istanbul.

Tidak ada catatan pasti mengenai kematiannya, yang pasti jasa beliau cukup besar dalam mempertahankan dan menghidupkan dunia sastra kuno di Istanbul, Turki.
Maqolaat al-Islaamiyyiin Wakhtilaafil Mushalliin:
Kitab ini merupakan karangan Abu Hasan Al-Asy’ari yang ditahqiq oleh Hellmut Ritter dan dicetak tahun 1980. Dalam muqoddimahnya Ritter menjelaskan bagaimana perjalanan panjang dirinya menjelajah dari satu nuskhah atau lembaran-lembaran atau manuskrip disatu tempat ke tempat lain hingga akhirnya berhasil memunculkan satu kitab yang utuh. Ada lima manuskrip yang ia dapatkan. Dua manuskrip Ia dapatkan dari perpustakaan yang menyimpan naskah kuno di Aya Shopia Istanbul sebanyak 216 dan 132 lembar. Manuskrip ketiga ia dapatkan dari perpustakaan Amelia di Paris sebanyak 201 lembar. Manuskrip keempat ia dapatkan dari perpustakaan manuskrip di India sebanyak 145 lembar, dan manuskrip kelima dan terakhir yang Ia dapatkan berasal dari Ismail Afandi, seorang tokoh yang juga terjun dalam penelitian manuskrip kuno di Istanbul sebanyak 87 lembar.

Pembahasan dalam buku ini terbagi menjadi dua bagian, pertama adalah pengenalan golongan-golongan yang ada dalam agama Islam beserta pemahaman yang ada didalamnya, dan bagian kedua adalah pembahasan mengenai permasalahan-permasalahan akidah yang bersifat syubhat atau belum jelas. Semua itu dikaji dari sudut pandang masing-masing sekte dan golongan yang ada dalam agama Islam. Diantara contoh pembahasan yang ada didalam buku tersebut adalah mengenai dosa kecil dan dosa besar, status ke qadiman Alquran, fungsi adanya kenabian, pembahasan iman, keberadaan takdir dan ikhtiyar, dan penjabaran beberapa pandangan sekte besar seperti khawarij dan mu’tazilah mengenai bahasan-bahasan tersebut.

Dilihat dari pembahasan, kitab Maqolaat Islamiyyiin memiliki kemiripan dengan kitab Milal wa Nihal karya Syahrostan dan kitab al-Farqu bainal Firoq karya Abdul Qahir al-Baghdadi. Namun dari semua karangan-karangan tersebut karya Imam Al-Asy’ari merupakan karangan kitab yang lebih dulu muncul dibandingkan karya-karya lainnya yang membahas mengenai golongan-golongan beserta paham dan permasalahan yang ada didalamnya. Maka bagi seseorang yang menghargai betul nilai jaman dalam kajian ilmiah dan nilai sosok ulama didalamnya akan lebih mendahulukan kitab Maqalat Islamiyyin dari kitab lainnya dalam kajian sekte dan pemahaman dalam agama Islam.

Buku ini sangat menarik untuk dibaca. Terutama bagi penunut ilmu yang memiliki rasa penasaran luar biasa akan pemikiran sekte-sekte yang ada dalam agama Islam. Terdapat di PMIK ruang baca Bahasa Arab kolom 1.9 Perbandingan Agama.
Previous
Next Post »

1 komentar:

Click here for komentar
Unknown
admin
14 Oktober 2018 pukul 14.57 ×

Bagus..

Congrats bro Unknown you got PERTAMAX...! hehehehe...
Reply
avatar