Resensi Buku "KITAB AL-MILAL WA AN- NIHAL"



::::::::::::: KITAB AL-MILAL WA AN- NIHAL :::::::::::::

Dia adalah Abu Al-Fath Muhammad bin Abu Qosim Abdul Karim bin Abu Bakar Ahmad As-Syahrastani atau lebih dikenal dengan As-Syahrastani. Nisbat As-Syahrastani kembali kepada Syahrastan yang merupakan bagian dari negeri Khurasan yang saat ini masuk kedalam wilayah negeri Iran. Syahrastan adalah tempat lahir dan wafat beliau. As Syahrastani lahir tahun 479 H, dan wafat pada bulan sya’ban tahun 548 H/1553 M, dalam usia kurang dari 70 tahun.


Sejak kecil, As-Syahrastani rajin mencari ilmu dan gemar meneliti. Dengan modal ketekunan dan kecerdasan, As-Syahrastani menguasai berbagai bidang ilmu. As-Syahrastani menuntut ilmu kepada para ulama dizamannya. Ia mempelajari ilmu fiqih dari seorang hakim dari daerah Thus bernama Ahmad Al-Khawafi As-Syafi’i , ilmu ushul fiqh dan ilmu kalam dari Abu Nasr bin Al-Qusyairi dan Abul Qosim Al-Ansori. Ia juga mempelajari hadits di Naisabur kepada Abul Hasan Al-Madini.

Di umur yang ke 15, As-Syahrastani mulai melakukan rihlah ‘ilmiahnya ke-kota Khurasan, Khawarizm, Makkah dan Baghdad. Ia merupakan salah satu ulama ahlus sunnah wal jama’ah ber’aqidah Asy’ari dan bermadzhab Syafi’i.

Karena ilmu dan sifat yang ia miliki, As Syahrastani mendapatkan kedudukan di mata ulama dan tak jarang sebagian para ulama memberikannya julukan, diantaranya; Al-Faqih, Al- Mutakallim, Al-Ushuli, Al-Muhaddits, Al-Mufassir, Ar-Riyadhi, Al-Failasuf, Shahibut Tasonif. Imam Dzahabi sendiri memyebut As Syahrastani dengan julukan Al-‘Alaamah.

Karya tulis As-Syahrastani diantaranya :
- Al-Milal wa An- Nihal (yang akan kita bahas sekarang)
- Nihayatu al-Iqdam fi Ilmi Kalam
- Mushara’ah al-Falasifah
- Majlis fi al-khalaq wa al-amr
- Syubhat aristhu wa baraqls wa ibnu sina
- Bahts fi al-Jauhar al-Fard

Kitab Al-Milal wan Nihal karya syahrastani.

Di dalam pendahuluannya, As-Syahrastani memaparkan alasan mengarang kitab ini, bahwa ia ingin menghimpun berbagai kepercayaan dan sekte dalam berbagai agama berdasarkan apa yang telah ia pelajari langsung dari sumbernya dengan memadukan metode objektif dan subjektif dalam mengkaji agama dan sekte-sektenya, tetapi sekaligus tetap bersandar pada aqidah Islam.

Adapun sebab penamaan kitab, pengarang tidak memaparkan secara rinci dalam kitabnya. Namun dapat disimpulkan mengapa kitab ini diberi nama Al-Milal wa An-Nihal dengan melihat kepada daftar isinya. Al-Milal sendiri adalah bentuk jama’ dari Millah yang artinya agama yang disandarkan kepada Nabi dan Rasul. Sedangkan An-Nihal adalah bentuk jama’ dari Nihlah yang artinya madzhab, pemikiran dan kepercayaan. Pengarang juga telah membagi kitab ini kedalam tiga bagian yaitu ; 

1. Membahas tentang sekte-sekte dalam agama Islam.

2. Membahas tentang sekte- sekte dan pemikiran dalam agama-agama selain Islam.

3. Membahas tentang filosof- filosof Islam konteporer dan beberapa permasalahan dalam agama.
Guna mendukung pemahaman yang utuh dan menyeluruh dalam mempelajari sekte dan agama, As-Syahrastani mencantunkan lima pendahuluan yang menjelaskan pembahasan yang perlu diketahui terlebih dahulu.

1. Ragam dan kategorisasi dunia penduduk dunia. Menurut As-Syahrastani, kategorisasi penduduk dunia bisa dilakukan berdasarkan letak geografi ataupun suku bangsa. Adapun kriteria yang digunakan sebagai acuan pengelompokan dalam kitab ini adalah agama dan keyakinan. Kelompok yang dikategorikan berdasarkan agama secara mutlak, seperti Islam, Nasrani dan Yahudi.

2. As-Syahrastani menyebutkan lima kaidah yang merupakan pusat perdebatan dikalangan sekte-sekte Islam. Kaidah pertama tentang konsep dan tauhid yang mencakup permbahasan sifat-sifat wajib wajib, jaiz , dan mustahil bagi Allah. Kedua, kaidah tentang takdir dan yang mencakup didalamnya. Ketiga, kaidah janji dan ancaman mencakup masalah iman, taubat, ancaman, takfir dan sebagainya. Keempat, kaidah tentang sama’, akal, risalah , dan amanah. 

Setelah ditentukan berbagai masalah yang menjadi pusat perselisihan, terbentuklah pembagian sekte – sekte yang menghasilkan 4 pokok sekte islam yang dari sana terlahirlah berbagai macam aliran yang terbagi menjadi 73 golongan . Empat pokok sekte islam tersebut adalah ; Qadariah, Sifatiah , Khawarij dan Syi’ah.

3. Syubhat pertama yang terjadi dalam penciptaan.

4. Syubhat pertama yang terjadi dalam sekte agama islam.

5. Susunan kitab.

Komentar Ulama terhadap Kitab Al-Milal wan Nihal.

Kitab Al Milal wa An Nihal telah banyak mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan Timur dan Barat. Kendati demikian, kitab ini juga mendapat hujatan dan kecaman dari beberapa ulama. Seperti ungkapan Ibnu As Sam’ani dalam kitab At Tahbir terhadap As Syahrastani tentang kecendrungannya mendukung Syiah Ismailiah.

Imam As Subki berkata tentang kitab ini, “ menurut saya kitab ini merupakan salah satu karangan terbaik yang membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan agama dan sekte, sekalipun karangan Ibnu Hazm merupakan karangan yang lebih bagus namun terdapat pemborosan kata dan ketidakteraturan didalamnya”. 

Seorang pakar dari Jerman, Haarbrucker telah menerjemahkan kitab ini dan memberi kata pengantar sebagai berikut, “ melalui buku As Syahrastani yang berjudul Al Milal wa An Nihal kami mengetahui sejarah filsafat , baik dimasa kuno maupun dimasa sesudahnya”.

Kedudukan kitab Al-Milal wa An-Nihal

Salah satu penelitian As-Syahrastani yang dikenal dengan judul Al-Milal wa An-Nihal ini memiliki perbedaaan dengan buku-buku lainnya. Karya As Syahrastani ini berbentuk ensiklopedia ringkas, padat dan akurat tentang agama, kepercayaan, sekte dan pandangan- pandangan para filosof yang merupakan bagian dari metafisika pada masanya. Kitab ini telah diterjemahkan dalam beberapa bahasa, di antaranya Prancis, Jerman, India, Turki hingga Indonesia. Kitab ini juga menjadi salah satu mata kuliah wajib di beberapa perguruan Islam, khususnya fakultas Ushuluddin.

Kesempurnaan hanyalah milik Allah, maka tidak ada hamba yang sempurna. Begitupun kitab Al-Milal wa An-Nihal ini, akan lebih sempurna jika disertai dengan membaca referensi lainnya tentang keagamaan, sekte serta sejarahnya dari kitab-kitab yang lain guna menambah pengetahuan dan wawasan keislaman. Seperti kitab Tarikh At-Thobari karya Imam Thobari , Tarikh Al-Madzahib Al-Islamiah karya Mustafa Abu Zahro, Al-Fishol fi Al-Milal wa An- Nihal karya Ibnu Hazm dan kitab-kitab lainya.
Previous
Next Post »