Judul: The Book of Codes
Penulis: Zaynur Ridwan
Penerbit: Salsabila, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta
Cetakan: Pertama, Juni 2012
Halaman: 304 hlm
Allah SWT telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Sepanjang sejarah peradabaan manusia kekuasaan keuangan dunia selalu berada di bawah para bankir pemuja setan yang terus menciptakan sistem kredit. Orang-orang besar dan berpengaruh terbunuh oleh kekuatan-kekuatan bayangan ketika hendak mengubah regulasi untuk membebaskan rakyatnya dari jerat utang dan riba.
Mari kita menapaktilas sejarah, benarkah Julius Caesar dibunuh oleh Ionius Brutus karena mengangkat dirinya menjadi pemimpin otoriter seumur hidup di Roma? Benarkah Yesus Kristus disalib di Golgotta oleh tentara Romawi untuk menebus dosa manusia? Benarkah Abraham Lincoln ditembak oleh John Wilkes Booth karena berusaha menghapus perbudakan dan memperjuangkan demokrasi di Amerika Serikat? Benarkah John F. Kennedy dibunuh oleh Lee Harvey Oswald karena kepentingan politik untuk menarik AS agar tidak terlibat terlalu jauh dalam Perang Vietnam? Benarkah Paus John Paul I meninggal mendadak karena serangan jantung?
Hampir semua dari kita yang mempelajari sejarah memahami bahwa tokoh-tokoh dunia ini dibunuh oleh seseorang atau kelompok tertentu. Tapi tidak semua dari kita mengetahui alasan sesungguhnya di balik pembunuhan itu.
Di luar semua kisah yang dicatat dalam bingkai besar sejarah dunia, kita dipaksa untuk memahami bahwa “benar” Julius Caesar dibunuh karena menjadi pemimpin otoriter. Bahwa “benar” Yesus Kristus disalib di Golgotta oleh tentara Romawi. Sebuah kisah penyaliban anak manusia yang menjadi pijakan fundamental dalam sejarah teologi umat manusia yang menciptakan kekuatan besar spiritual bernama Kristen. Bahwa “benar” Abraham Lincoln ditembak mati karena berusaha menghapus perbudakan dan memperjuangkan demokrasi. Bahwa “benar” John F. Kennedy dibunuh karena menarik AS dari keterlibatan diri dalam perang Vietnam. Dan bahwa “benar” Paus John Paul I meninggal karena mendapat serangan jantung. Begitulah, sejak saat itu sejarah bergulir tidak pernah sama.
Novel yang bertemakan sejarah berbalut konspirasi ini merupakan kumpulan wacana yang mencoba menggali data dan fakta yang tersembunyi di balik headline media-media nasional dan internasional. Apa yang ingin disampaikan penulis adalah model informasi historis yang mencoba memaparkan bagaimana sebuah kekuasaan ekonomi memberikan kedaulatannya kepada emas, dan digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengontrol, menguasai, menjajah dan memperbudak negara-negara lain di muka bumi menggunakan sebuah sistem keuangan global sejak tiga ribu tahun lalu sampai sekarang. Sistem ini oleh penulis secara sederhana disebut sebagai sistem riba.
Novel The Book of Codes ini bercerita tentang seorang pengusaha Indonesia Adipati Agung yang diberi kuasa untuk mencari Buku Maklumat dengan mengelilingi tanah para Ksatria Templar di Eropa, menyusuri jejak Operasi Chiassa di perbatasan Italia dan Swiss. Di awal perjalanannya Adipati Agung ditangkap oleh Alberto Zola, seorang pimpinan kepolisian keuangan Italia karena membawa koper berisi surat-surat berharga senilai sepuluh miliar dolar. Setelah diteliti barulah diketahui bahwa surat-surat itu palsu. Adipati telah lebih dahulu menukarnya dengan Shen, seorang triad China. Setelah menahan Adipati, Alberto mengejar Shen dan penghubung keduannya yaitu seorang wanita cantik berkebangsaan Rusia bernama Anna Petrova.
Dalam penyelidikannya, Zola bersama Interpol negara Belanda menemukan pesan misterius di atas selembar kertas tisu, bertuliskan HIDDEN TREASURE REVEALED, COLLAPS THE ECONOMY. Pesan inilah yang membawa Zola bersatu dengan incarannya, Adipati dan Anna untuk menemukan Book of Codes.
Ternyata selain Zola, ada seorang pria bernama Beast yang mengejar surat asli tersebut. Belakangan diketahui bahwa Beast adalah seorang pemuja setan yang mengoperasi tubuhnya menjadi Baphomet (iblis berwujud kambing). Beast hanyalah seorang suruhan Larry Lonardo. Larry adalah seorang petinggi Freemasonry. Sebelumnya dia menjanjikan pada Beast bahwa dia akan membangun sebuah gereja pemuja setan jika ia berhasil menemukan keberadaan Book of Codes.
Menurut penulis, Book of Codes atau Buku Maklumat ini nyata adanya. Buku yang ditulis pemerintah Indonesia era Soekarno ini berisi catatan rahasia, kode chyper rekening, dan sub rekening emas negara-negara timur yang diletakkan dalam sistem super-secret Blackscreen di Federal Reserve. Bila terungkap, buku ini akan mengancam eksistensi keuangan barat yang berjaya selama ratusan tahun. Dan negara-negara timur akan mengambil alih kekuasaan ekonomi dunia. Buku inilah yang seharusnya diwariskan pemerintah Indonesia kepada rakyatnya dan dunia. Tapi sayangnya sampai saat ini belum diketahui keberadaannya. Karena menurut penulis, buku ini telah dipecah dan disebarkan ke negara barat dan timur.
Alur cerita novel ini berjalan cepat, dengan bab-bab pendek yang menegangkan sekaligus membentuk satu kesatuan utuh yang menyibak misteri di balik Book of Codes. Dengan kepiawaiannya, penulis membahas latar belakang Book of Codes melalui Khalifa, seorang mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsinya. Khalifa berperan sebagai narator yang mengantarkan pembaca pada konspirasi dibalik The Book of Codes.
Pada dasarnya, The Book of Codes bukanlah novel yang mengisahkan pencarian harta karun layaknya film Indiana Jones, namun pengungkapan 'sekeping puzzle sejarah yang hilang' mengenai aset-aset emas negara-negara timur yang kalah dalam Perang Dunia yang kemudian dijadikan kolateral oleh negara-negara Barat untuk mencetak uang, menyalurkan utang dan riba, kemudian mendistribusikannya kembali kepada pemiliknya, negara-negara timur. Beginilah mereka memperdaya kita menggunakan kolateral milik kita sendiri. Buku ini sangat cocok bagi mereka para penikmat konspirasi dan mereka yang ingin mendapatkan informasi tentang bobroknya sistem perekonomian ribawi.
ConversionConversion EmoticonEmoticon