Kitab Al Mashohif


Judul           : Kitab Al Mashohif
Jilid              : 2 jilid
Pengarang  : Abu Bakar Abdullah bin Sulaiman bin Al Asy'ats Assijistani Al Hambali
Pentahkik    : Prof Dr. Muhibbuddin Abdussajan Wa'id
Penerbit      : Dar Al Basyair Al Islamiyyah
Kota terbit   : Bairut
Tahun terbit : 2002
Cetakan       : ke-2
Kitab ini adalah hasil buah tangan Ibnu Abi Daud -begitu panggilan akrabnya- yang sangat fenomenal. Dengan hasil keringatnya, dimulai dari perjalan beliau keberbagai negara belahan timur demi mencari dan mengumpulkan sebuah hadits. Tak kenal lelah walaupun badai gurun menghantui disetiap langkah perjalannya, tak mudah putus asa walaupun lautan pasir memalsukan pandangan mata dengan fatamorgananya putra Imam Abu Daud -pemilik kitab Sunan Abi Daud- tetap bersi keras untuk menuruskan perjalanan demi belajar kepada para Masyayikh di setiap daerah tersebut. Kegigihannya sudah tampak ketika berusia 11 tahun, dimana anak-anak asik bermain namun beliau sudah menulis 240 hadits yang diriwayatkan dari gurunya. Diceritakan ketika beliau berkunjung ke Negeri Kuffah yang hanya membawa 1 dirham didalam saku. Beliau gunakan untuk membeli 30 mud kacang yang setiap harinya hanya satu mud yang dimakan, demi menegakkan kembali tulang punggung yang mulai letih. Satu bulan beliau tinggal di Negeri tersebut. Setiap harinya beliau gunakan untuk menulis 1000 hadits yang mana dalam satu bulan beliau sudah mencatat 30.000 hadits.
Kitab ini berisi pembahasan dan permasalahan yang berkaitan dengan Al Qur'an -dimulai dari perintah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam kepada para sahabat untuk menuliskan Al Qur'an sampai menceritakan sejarah di kumpulkannya Al Qur'an pada masa keemasan Khulafaur Rosyidin, dan seterusnya- yang di bentuk dalam metode teks hadits, berikut juga para periwayatnya. Karena kitab ini berporos pada pembahasan Al Qur'an maka ini menjadikan tangan-tangan jahil orang-orang Orientalis untuk memalsukan sebuah teks hadist ataupun sanad. Seperti ulah mereka dalam menggantikan kalimat Fulan An Fulan menjadi Fulan bin Fulan, sehingga tidak ada kesinambungan dengan periwayat hadits selanjutnya. Tentu mereka sudah melakukan hal tersebut dengan mencetak dan menyebar luaskan kitab ini. Mereka yang akan menikam umat muslim dari belakang, mereka yang memikirkan cara agar umat islam menjauh dari kitab pegangan hidupnya atau mereka yang memikirkan cara agar kitab Al Qur'an seperti kitab terdahulu yang sudah tercampur oleh tangan-tangan kotor. Karena itu Prof Dr. Muhibuddin Wa'id mentahkik kitab ini berharapan agar kembali dari kemurniannya seperti semula.
Previous
Next Post »